Beragama, Mulai Dari Mana? | Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) | Bahtsul Masail Taujih Tarjih Fatwa Khuthbah

Konsultasi Syariah & Fiqih (KASYAF) No. 
*418 - Beragama, Mulai Dari Mana?*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
🧺 Q pengen belajar agama pak ustad.. Binggung memulainya dari mana,pengen konsisten di sholat dulu tapi belum bisa. Gimna za caranya za,..

📝 Ditanyakan oleh Ibu *R. R.* (+62 858-9168-XXXX) dari Lamongan pada _14 September 2021_ via WhatsApp tanpa editing

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
☎ Dimulai dari mengganti sholat yang pernah ditinggalkan, kale sholat sunnah yang mengikuti sholat wajib, itu dulu, jangan tahajjud, jangan dhuha. Kalau sudah istiqamah, baru tahajjud, baru dhuha. Ini secara umum. 

🧱 Dimulai juga dari kesadaran bahwa masalah yang kita alami hari ini adalah residu dosa 10 tahun yang lalu, 15 tahun yang lalu, dst. Begitu juga masalah kita di masa depan adalah residu dosa hari ini, hari kemarin, dst. *Semakin kita males ibadah maka semakin ruwet hidup kita.* Gara-gara males ibadah di dunia saja bikin hidup di dunia jadi ruwet, apalagi hidup di Akhirat.

🪣 Dimulai juga dari memahami makna bacaan shalat, makna ya, bukan sekadar arti, lalu makna doa-doa dan dzikir-dzikir, lalu kita padatkan 24 jam kita dengan segala dzikir dan doa. 

🛡 Kalau tidak punya semangat berarti butuh dichallenge, ditarget. Coba bikin target, bulan ini khatam Quran 1 kali, shalat rawatib sehari semalam 12 rakaat, kalau berhasil, refreshing, jalan-jalan, sebagai hadiah buat diri sendiri yang berhasil mencapai target. bulan depan tambah target setiap hari 100 shalawat, 100 istighfar, dll., kalau berhasil, kasih diri sendiri hadiah, Begitu seterusnya, sampai kita wafat, begitulah tradisine orang-orang shalih. 

عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا
📜 Dari Jundub bin ‘Abdillah, ia berkata, kami dahulu bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami masih anak-anak yang mendekati baligh. Kami mempelajari iman sebelum mempelajari Al-Qur’an. Lalu setelah itu kami mempelajari Al-Qur’an hingga bertambahlah iman kami pada Al-Qur’an. *[Sunan Ibnu Majah, no. 61]*

📜 Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
لَمَّا بَعَثَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – مُعَاذًا نَحْوَ الْيَمَنِ قَالَ لَهُ « إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى فَإِذَا عَرَفُوا ذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ ، فَإِذَا صَلُّوا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً فِى أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ غَنِيِّهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فَقِيرِهِمْ ، فَإِذَا أَقَرُّوا بِذَلِكَ فَخُذْ مِنْهُمْ وَتَوَقَّ كَرَائِمَ أَمْوَالِ النَّاسِ »
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz ke Yaman, ia pun berkata padanya, _“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Maka jadikanlah dakwah engkau pertama kali pada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala. Jika mereka telah memahami hal tersebut, maka kabari mereka bahwa Allah telah mewajibkan pada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah shalat, maka kabari mereka, bahwa Allah juga telah mewajibkan bagi mereka zakat dari harta mereka, yaitu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan disalurkan untuk orang-orang fakir di tengah-tengah mereka. Jika mereka menyetujui hal itu, maka ambillah dari harta mereka, namun hati-hati dari harta berharga yang mereka miliki.”_ *[Shahih Al-Bukhari, no. 7372; Muslim, no. 19]*

🖼 Secara gradualitas, kita wajib belajar belajar rukun iman, rukun islam, rukun ihsan. Semuanya taqlid dulu, yaitu tanpa bertanya dalil. Jika sudah, baru kita belajar dalil-dalilnya. Kalau secara rinci sebagai berikut, 
Belajar tentang iman 
Belajar tentang thaharah (bersuci dari hadats & najis) 
Belajar tentang shalat
Belajar baca Al-Quran dan kandungannya. 
Belajar tentang lainnya, boleh secara acak. Kecuali Anda memang sudah niat jadi ustadz-ustadzah makan harus mengikuti kurikulum kitab-kitab kuning. 

🏈 Tentu dalam belajar agama harus dengan buku panduan yang didampingi oleh orang yang faqih (ahli ilmu agama). Jangan hanya buku, apalagi berbahasa bukan Arab, apalagi tanpa bimbingan orang yang faqih. Jangan juga cuman jiping (singkatan ngaji kuping) yaitu hanya mendengar ilmu secara lisan tanpa panduan kitab. 

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : إِنَّا قَوْمٌ أُوْتِيْنَا الْإِيْمَانَ قَبْلَ أَنْ نُؤْتَى القُرْآنَ، وَأَنَّكُمْ قَوْمٌ أُوْتِيْتُمْ القُرْآنَ قَبْلَ أَنْ تُؤْتُوا الْإِيْمَانَ
🎽 Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Sesungguhnya  kami adalah kaum yang diberi iman sebelum diberi Al-Qur’an, sedangkan kalian (tabi’in) adalah kaum yang diberi Al-Qur’an sebelum diberi iman.” *[As-Sunan Al-Kubra li Al-Baihaqi, no.5291]*

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ : لَقَدْ عِشْنَا بُرْهَةً مِنْ دَهْرِنَا وَإِنَّ أَحْدَثَنَا يُؤْتَى الْإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ، وَتَنْزِلُ السُّورَةُ عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ فَيَتَعَلَّمُ حَلَالَهَا وَحَرَامَهَا، وَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُوقَفَ عِنْدَهُ فِيهَا كَمَا تَعْلَمُونَ أَنْتُمُ الْقُرْآنَ، ثُمَّ قَالَ : لَقَدْ رَأَيْتُ رِجَالًا يُؤْتَى أَحَدُهُمُ الْقُرْآنَ فَيَقْرَأُ مَا بَيْنَ فَاتِحَتِهِ إِلَى خَاتِمَتِهِ مَا يَدْرِي مَا أَمْرُهُ وَلَا زَاجِرُهُ، وَلَا مَا يَنْبَغِي أَنْ يُوقَفَ عِنْدَهُ مِنْهُ يَنْثُرُهُ نَثْرَ الدَّقَلِ
 
🎪 Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Sungguh kami telah hidup pada suatu masa di zaman kami. Sesungguhnya yang paling muda dari kami diberikan iman sebelum Al-Qur’an. Dan turun surat kepada Muhammad ﷺ, lalu ia mempelajari halal-haramnya dan apa yang mesti ia perhatikan dan amalkan darinya, sebagaimana kalian mempelajari Al-Qur’an.” Kemudian ia berkata : “Sungguh, aku melihat orang-orang, salah seorang dari mereka diberikan Al-Qur’an, lalu ia membaca antara Al-Fatihah sampai akhirnya tanpa tahu apa perintah dan larangannya, dan apa yang mesti diperhatikan dan diamalkan darinya. Ia membuangnya begitu saja seperti membuang kurma yang jelek.” *[Al-Mustadrak li Al-Hakim, no. 101]*

📚 Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengisahkan,
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ المُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ : إِنَّمَا نَزَلَ أَوَّلَ مَا نَزَلَ مِنْهُ سُورَةٌ مِنَ المُفَصَّلِ، فِيهَا ذِكْرُ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، حَتَّى إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الإِسْلاَمِ، نَزَلَ الحَلاَلُ وَالحَرَامُ، وَلَوْ نَزَلَ أَوَّلَ شَيْءٍ : لاَ تَشْرَبُوا الخَمْرَ، لَقَالُوا : لاَ نَدَعُ الخَمْرَ أَبَدًا، وَلَوْ نَزَلَ : لاَ تَزْنُوا، لَقَالُوا : لاَ نَدَعُ الزِّنَا أَبَدًا، لَقَدْ نَزَلَ بِمَكَّةَ عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ وَإِنِّي لَجَارِيَةٌ أَلْعَبُ : ﴿ بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ ﴾ وَمَا نَزَلَتْ سُورَةُ البَقَرَةِ وَالنِّسَاءِ إِلَّا وَأَنَا عِنْدَهُ. 
Dari Aisyah Ummul Mu’minin radhiyallahu ‘anha  ia berkata, “Sesungguhnya yang paling awal turun dari Al-Qur’an adalah surat dari Mufashal, yang di dalamnya disebutkan Surga dan Neraka. Hingga apabila orang-orang telah kokoh kepada Islam, turunlah halal-haram. Kalaulah yang pertama turun adalah “Janganlah kalian minum khomer”, niscaya mereka berkata, “Kami tidak akan meninggalkan khomer sama sekali.” Kalaulah yang turun “Janganlah kalian berzina”, pasti mereka berkata, “Kami tidak akan meninggalkan zina sama sekali.” Sungguh telah turun di Makkah kepada Muhammad ﷺ saat aku seorang anak gadis yang sedang bermain, “Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” Tidaklah turun surat Al-Baqarah dan An-Nisa melainkan aku telah bersama beliau.” *[Shahih Al-Bukhari, no. 4993]*

📝 Dijawab oleh Mas *Jibril* (Haji Brilly) 
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📺 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮  (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 430 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.

🎁 Telah diterima donasi dari: 
(1) Mas *Dwi Y. F.* dari Probolinggo sebesar Rp 350.000,-;
(2) Ibu *Diana* dari Pasuruan sebesar Rp 1.000.000,-; 
(3) Ibu *Ririn Loeshanggarini* dari Surabaya sebesar Rp 4.500.000,-; 
(4) Ibu *I. K.* dari Jember sebesar Rp 250.000,-; 
(5) Bapak *Brilly Y. Will.* sebesar Rp 2.500.000,-; 
(6) Ibu *Sri Dayani* dari Jakarta sebesar Rp 1.000.000,-. 
(7) Bapak *Didik E. W.* dari Surabaya sebesar Rp 250.000,-
(8) Bapak *Effin Dwi.* dari Surabaya sebesar Rp 300.000,- dan 10 pcs Juz Amma Perkata Latin Full Colour
(9) Ibu *Titik* dari Lamongan sebesar Rp 200.000,-
*TOTAL Rp 10.350.000,-*.

📻 Dalam momen acara *Santunan dan Ngaji dan Doa Bersama 25 Yatim-Piatu* yang Dhuafa pada _17 September 2021_ telah kami salurkan kepada mereka sebanyak *Rp 2.780.000,-*. 
> Konsumsi 25 anak: Rp 150.000,-
> Kafalah 25 anak: Rp 2.500.000,-
> Transport mobil box: Rp 50.000,-
> Mushaf 1 anak: Rp 80.000,-
*SALDO AKHIR Rp 7.570.000,-*

☎ Dokumentasi KASYAF bisa disimak di link berikut, 
http://quantumfiqih.blogspot.com
http://brillyelrasheed.blogspot.com
http://komunitasmushalla.blogspot.com
http://madzahib.blogspot.com
http://shadaqahjariyah.blogspot.com
http://gudangkitabsuci.blogspot.com
http://pejuangshalatsunnah.wordpress.com
http://islamicboadingschool.wordpress.com
Dari hampir 500 KASYAF sudah ada sebagian yang kami cetak jadi 3 jilid buku, sebenarnya sudah hampir 6 jilid, tapi ga ada dana untuk itu.

Komentar